Senin, 04 Oktober 2021

, , , ,

Jingga Jenaka - Annisa Rizkiana Rahmasari | Review Buku Indonesia

 Buku "Jingga Jenaka"


Judul             : Jingga Jenaka 

Penulis        : Annisa Rizkiana Rahmasari 

Editor        : Rain Chudori dan Katrine Gabby Kusuma  

Penerbit    : KPG 

Terbit        : 2019 

 

Halaman  : 118 lembar

 

Blurb        : 

"Rumah-rumah kecil 

Secuil kue sus dan masakan Nenek  

Gentingmu lebar dan tubuhmu pendek ...." 

  

Jingga Jenaka adalah puisi, komik, dan gambar yang dirangkum oleh Annisa Rizkiana tentang perasaan-perasaan hangat dalam hidup. Inspirasinya datang dari kisah sehari-hari, seperti usai mengamati anak ayam, menanak nasi, ingatan tentang Bapak, kesukaan akan sup dan tahu, serta komik-komik perjalanan-perjalanan kecilnya. Lewat Jingga Jenaka, kita diajak memaknai hal-hal sederhana yang sering terlewat ketika tumbuh dewasa.


 Kenapa saya memilih membaca buku ini?

Saya penasaran apalagi melihat cover bukunya yang cantik sekali. Ingin tahu seperti apa isi bukunya apakah sama cantiknya dengan sampulnya sendiri?

Apa pesan moral di buku ini?

Menurut saya buku ini dibuat sebagai hiburan yang dapat mengingatkan kita dengan diri kita saat masih kecil. Pesan moralnya sendiri diciptakan secara tersirat melalui puisi, gambar, dan cerita yang disampaikan. Dulu kita sebagai anak kecil yang memiliki imajinasi tinggi hingga hal tidak mungkin terjadi pun dapat terpikirkan.

Kalimat menarik di dalam buku?

Saya menemukan beberapa saja yang menurut saya cukup baik dibandingkan yang lainnya. Tapi saya akan memberikan satu contoh yang paling terbaik dari buku ini.

Sumber    : Gramedia Digital

"Tumbuh dewasa itu susah sekali. Tidak ada yang pernah mengajarkan kepada kita, bagaimana caranya tumbuh dewasa, marah yang baik, menangis yang baik, dan berargumen yang baik. Namun, kita terus berusaha untuk mengenal hidup dengan perlahan."

Apa relevan di hidup saya?

Sejujurnya nggak. Di buku ini penulis menceritakan apa yang beliau rasakan, bukan secara umum menceritakan tentang masa kecil semua orang. Melalui pengalaman dan pendapat penulis sendiri yang sebenarnya sulit untuk dipahami pembaca karena menurut saya tidak semua pembaca pernah melalui itu. Jadi kurang relate.

Perasaan selesai membaca buku ini?

Selesai membaca saya cukup merasa lega karena berhasil menamatkannya. Kita akan disuguhkan dengan ilustrasi yang lucu bahkan sudah terlihat dimulai dari cover bukunya sendiri. Hanya saja ada beberapa kalimat yang dirasa memaksa untuk ada. Maaf jika saya berkomentar seperti itu karena ada puisi yang menurut saya lebih baik tidak perlu dituliskan.

Tetapi saya cukup enjoyed untuk melihatnya. Tapi jika kalian pernah membaca buku model tulisan ditambah ilustrasi, mungkin sudah tahu rasanya membaca buku seperti ini. Konsepnya sama seperti graphic book kebanyakan.

0 Comments:

Posting Komentar